Suhu adalah derajat panas atau dingin suatu zat.
Sifat Termometrik adalah sebagi dasar pengukur suhu suatu zat, yaitu
kepekaan suatu zat terhedap perubahan suhu. Misalnya, volume benda
bertambah jika suhunya naik, warna benda berubah jika suhunya berubah
jika suhunya berubah, hambatan jenis berubah jika suhunya berubah, dan
lain-lain
Alat pengukur suhu adalah Termometer.
Secara Umum Termometer terbagi tiga, yaitu Termometer Celcius, Termometer Reamur, Termometer Kelvin dan Termometer Fahrenheit.
Untuk menentukan system skala suhu digunakan titik acuan bawah dan titik
acuan atas. Titik acuan bawah yaitu titik lebur es pada tekanan 1 atm,
sedangkan titik acuan atas adalah suhu titik didih air pada tekanan 1
atm.
Kalor adalah salah satu bentuk energi yang dapat berpindah karena perbedaan suhu.
Satuan kalor adalah joule (J), satuan yang lain adalah kalori (kal), 1
kal adalah jumlah panas yang diperlukan untuk menaikkan suhu 10 C pada 1
gram air.
Kapasitas Kalor adalah jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu benda satu satuan suhu.
Kalor Jenis (panas jenis) adalah kapasitas kalori tiap satuan massa.
Perpindahan Kalor ada tiga macam yaitu Konduksi, Konveksi, dan Radiasi.
Konduksi (hantaran panas) adalah rambatan kalor yang tidak di ikuti perpindahan massa.
Konveksi (aliran panas) adalah rambatan kalor yang mengikuti perpindahan partikel-partikel zat perantara.
Radiasi (pancaran kalor) adalah perpindahan kalor yang tidak memerlukan zat perantara.
Kalor jenis
Rumus:
dengan ketentuan:
- = Kalor yang diterima suatu zat (Joule, Kilojoule, Kalori, Kilokalori)
- = Massa zat (Gram, Kilogram)
- = Kalor jenis (Joule/kilogram°C, Joule/gram°C, Kalori/gram°C)
- = Perubahan suhu (°C) → (t2 – t1)
Untuk mencari kalor jenis, rumusnya adalah:
Untuk mencari massa zat, rumusnya adalah:
[sunting] Kapasitas kalor
Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan oleh benda untuk menaikkan suhunya 1°C.
Rumus kapasitas kalor:
dengan syarat:
- = Kalor yang diterima suatu zat (Joule, Kilojoule, Kalori, Kilokalori)
- = Kapasitas kalor (Joule/°C)
- = Massa zat (Gram, Kilogram)
- = Kalor jenis (Joule/kilogram°C, Joule/gram°C, Kalori/gram°C)
- = Perubahan suhu (°C) → (t2 – t1)
contoh soal: sebuah zat dipanaskan dari suhu 10°C menjadi 35°C. Kalor
yang dikeluarkan adalah 5000 Joule. Jika masa zat adalah 20 kg.
Berapakah kalor jenis dan kapasitas kalor zat tersebut? Jawab =
Diketahui=
t1 =10°C
t2 =35°C
Q =5000 J
m =20 kg
Ditanya = b. Kapasitas kalor (H)
a. kalor jenis (c)
delta t = t2-t1
= 35°-10°
= 25°
c = Q:(m*delta t)
c = 5000:(20*25)
c = 5000: 500
c = 10 J/kg C°
H = m × c
= 20kg × 10 J/kg C°
= 200 J/ C°
Kalor lebur
Rumus:
dengan ketentuan:
- = Kalor yang diterima suatu zat (Joule, Kilojoule, Kalori, Kilokalori)
- = Massa zat (Gram, Kilogram)
- = Kalor lebur zat (Joule/kilogram, Kilojoule/kilogram, Joule/gram)
Rumus:
dengan ketentuan:
- = Kalor yang diterima suatu zat (Joule, Kilojoule, Kalori, Kilokalori)
- = Massa zat (Gram, Kilogram)
- = Kalor uap zat (Joule/kilogram, Kilojoule/kilogram, Joule/gram)
Contoh Soal :
Berapa energi kalor yang diperlukan untuk menguapkan 5 Kg air pada titik didihnya, jika kalor uap 2.260.000 Joule/Kilogram ?
Jawab :
Diketahui : m = 5 Kg
U = 2.260.000 J/Kg
Ditanyakan : Q =….. ?
Jawab Q = m x U
= 5 Kg x 2.260.000 J/Kg
= 11.300.000 J
= 11,3 x 106 J
Asas Black
Rumus:
Asas Black : Jumlah kalor yang diterima sama dengan jumlah kalor yang dilepas..
Demikian apa
yang bisa saya share lewat postingan ini tentang Suhu dan Kalor. Silahkan sobat baca. Jangan lupa
berikan Komentar.